Selasa, 07 Februari 2012

Jepretan Di Kemang Pratama

hai sahabat blogger :)
salam semangat selalu ^^v

malam ini saya cuma kepingin share foto2 hasil jepretan saya sore tadi.. refreshing sejenak bersama adik tercinta dan mbaknya di taman Kemang Pratama,Bekasi :D
sambil mengasah kemampuan fotografi, meskipun masih jauh dari kata bagus :D

so, ini dia beberapa hasil jepretan sore tadi, masih "Standar" banget buat ukuran foto SLR :D


tendangan si ibu dan anak yang lari mengejar ..

ini dia.. mbak Yanti yang selalu setia mengasuh Rafid..

si ganteng yang menggemaskan , Rafid

aku dan Rafid

nah yang ini.. sekumpulan hewan.. entah hewan jenis apa ini..
apakah ayam,bebek,atau keturunan burung merak :D

am i beautiful ??

melompat lebih tinggi :D


huaaa.. aku lelah

siapakah aku ??

mbak yantii setia menemani kita berdua ..

Rafid Farhan Musyaffa

kaka beradik lagi main bola :DD

Senin, 06 Februari 2012

Jepretan Di Atas Panggung Berjalan

selamat malam sahabat blogger :)
kembali jemari ini menari-nari diatas keyboard, mencoba mengusir rasa suntuk malam hari ini ..


cerita malam ini..

beberapa hari yang lalu saya dan.. ehmmm saya ditemani oleh seseorang pulang ke kampung halaman tepatnya,di Cikarang.. sebuah kota yang indah,damai dan tenteram :D
diiringi derai hujan,kami meneruskan langkah kaki hingga akhirnya sampailah di terminal Blok M ..
perjalanan kami teruskan diatas bis 121.. brrrr setelah diguyur hujan, rasanya seperti di kutub saat kami masuk kedalam bis..

tak lama berselang.. lamunan diatas bis buyar oleh alunan suara seorang pengamen..
waaw.. suaranya tak kalah dibandingkan penyanyi papan atas Indonesia... saya dengarkan dan dengarkan alunan suara merdu sang pengamen, lebih dari lima buah lagu dinyanyikan di atas "Panggung Berjalan"..

tiba-tiba saya teringat, saya membawa kamera didalam tas.. saya keluarkan,,, dan,jenjeeng akhirnya jadilah sang pengamen objek fotografi saya :)

ini dia hasil jepretan di atas panggung berjalan.. kalo kurang indah dipandang mata maaf yaa.. maklum fotografer amatiran :D






Senin, 30 Januari 2012

Apatis ke Aktivis

selamat sore sahabat blogger :)
semoga tetap dalam berkah-Nya selalu ^^v
hemm.. sedikit berbagi cerita di sore hari,diiringi derai hujan di luar jendela sana.. (heheh agak lebay)

Siang tadi aksi kembali terjadi di kampus saya tercinta, Kampus Merah, Akademi Pimpinan Perusahaan. Jujur,ini pertama kalinya saya turun aksi. Walaupun tidak se-ekstrim aksi-aksi yang saya liat di berita-berita dan masanya juga tidak terlalu banyak , yaaa aksi dikampus lumayan terasa karna hari sebelumnya saya dan kawan-kawan menyebarkan agitasi, kita juga sempat tidak dibolehkan masuk dan akan dibubarkan oleh satpam yang mengawasi aksi.

Sedikit cerita juga , inti dari aksi ini adalah pemberontakan mahasiswa yang tidak terima dengan kebijakan Akademik di kampus tercinta yang dengan mendadak menaikkan biaya SPP dari Rp 2.500.000/semester menjadi Rp 2.750.000/semester. Jika dilihat, mungkin bukanlah kenaikan yang sangat drastis, namun permasalahannya kampus kami bukanlah kampus besar yang mahasiswanya kalangan menengah keatas, tapi kalangan menengah kebawah.

Dilain sisi juga mahasiswa tidak terima dengan adanya biaya Semester Pendek (SP) sebesar Rp 100.000/SKS, mahasiswa sangat keberatan dengan adanya kebijakan ini. Perhitungan mereka, ketika ada satu mata kuliah yang bernilai 3SKS yang harus mengulang, berarti mereka harus membayar Rp 300.000 untuk semester pendek, itu jika satu mata kuliah yang harus diulang.. nah kalau ada 3 mata kuliah yang harus diulang dimana masing-masing bernilai 3SKS, nahloh berarti harus bayar Rp 900.000 , ini bukan biaya yang kecil bagi mahasiswa dikampus merah.

Dalam aksi ini mahasiswa membawa tiga tuntutan mahasiswa, yaitu :
1. Menolak dengan keras adanya kenaikan SPP
2. Menolah dengan keras dikenakannya biaya SP sebesar 100.000/SKS
3. Menuntut adanya transparasi anggaran dana dikampus APP

Tuntutan mahasiswa yang ketiga bukan asal-asalan dibuat, mengingat kampus ini adalah kampus yang dinaungi oleh kementrian perindustrian, setiap tahunnya kampus dikucuri anggaran sebesar RP 6,4 milyar/tahun. Mahasiswa tentu bertanya-tanya kemana larinya anggaran 6,4 milyar tersebut, padahal dari tahun ke tahun biaya SPP di kampus merah naik ditambah anggaran dari pemerintah, namun fasilitas masih begitu saja tidak ada kemajuan, bahkan percaya atau tidak masjid yang sekarang sedang dibangun dikampus merah belum juga rampung padahal sudah empat tahun berjalan pembangunan masjid tersebut (setiap tahunnya ditarik sumbangan dari mahasiswa baru sebesar Rp 150.000). Perlu diketahui juga, sekitar tahun 2006 yang lalu terjadi korupsi besar-besaran di kampus ini senilai lebih dari Rp 100juta rupiah, maka tidak aneh jika mahasiswa menuntut adanya transparasi anggaran di kampus APP.

Ketika mahasiswa yang perduli sibuk turun aksi, terlihat pandangan yang sangat kontras. Banyak mahasiswa yang dengan enaknya hanya menonton sambil cengar-cengir melihat kami yang sedang aksi. Disinilah pelajaran terbesar yang saya ambil, ternyata banyak sekali mahasiswa di kampus saya ini yang apatis dan tidak perduli terhadap masalah yang terjadi, harusnya mereka menyadari jika aksi yang dilakukan oleh para aktivis ini berhasil, toh nanti hasilnya untuk mereka juga.

hmm.. untuk kawan-kawan semua, selama itu untuk kebaikan apa salahnya  saya dan kita  semua turun untuk menyuarakan kebenaran. Tak ada ruginya juga beralih dari Apatis ke Aktivis :)

Salam semangat selalu sahabat ^^v

Jumat, 27 Januari 2012

Akhirnya Aksi Tumpah di Kampus Merah


Kekecewaan mahasiswa kampus merah Akademi Pimpinan Perusahaan akhirnya memuncak, Jum’at (27/02) beberapa mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa mengaku aksi yang dilakukan dikarenakan mereka menilai bahwa kebijakan akademik untuk menaikan SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan ) yang tadinya Rp 2.400.000 menjadi Rp 2.750.000 dan dikenakannya biaya SP ( Semester Pendek ) sebesar Rp 100.000/SKS ( Sistem Kredit Semester ) tidak relevan dengan fasilitas yang diterima mahasiswa dikampus merah APP.

“ Kebijakan ini sepihak , karena pemberitahuan atas naiknya SPP dan dikenakannya biaya SP itu setelah UAS, padahal setelah UAS mahasiswa sudah libur sehingga tidak banyak yang tahu tentang perubahan ini. ” ujar Rizky, yang mengaku sebagai ketua Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa . Pemberitahuan yang dilakukan setelah UAS dinilai sebagai bentuk peminimalisiran kontroversi dari mahasiswa yang tidak setuju akan kenaikan biaya SPP dan SP.

Rizky juga menuturkan bahwa mahasiswa hanya dijadikan objek merauk keuntungan, dengan kata lain mahasiswa hanyalah sebagai “ Sapi Perah “ yang terus menerus digrogoti uangnya tanpa ada feedback dari pihak akademik “ Iyalah, kita tuh jadi kaya sapi perah. Seenaknya aja naikin uang SPP dan SP, padahal fasilitas yang kita terima minim banget,baik itu kurikulum maupun gedung dan lainnya. Malah yang lebih parah lagi sampai ada staff akademik yang bisa jadi dosen.”

Lebih jauh ketua Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa ini mengatakan bahwa pendemo menuntut adanya penandatanganan kontrak dari pihak akademik dengan mahasiswa, bahwa jika memang benar nantinya akan ada kenaikan biaya pendidikan harus ada realisasi pembangunan di dalam Kampus Merah, juga harus ada kebijakan untuk mahasiswa yang memang keberatan dengan nominal baru yang telah ditetapkan oleh pihak akademik.

Aksi akan berlanjut pada hari senin 30 Februari 2012 “ Nanti hari senin aksi akan kembali dilanjutkan, ini baru pemansan dan permulaan saja. Kami akan terus berjuang untuk menegakkan keadilan di kampus ini.” Lanjut Rizki. (Marvella)

Terancam Lima Tahun Penjara Gara-Gara Sendal Jepit

ehmm.. sebetulnya tulisan ini sudah lama saya buat untuk dimuat di buletin bulanan pers mahasiswa di kampus saya,  tapi berhubung blog ini baru lahir tulisan saya post, supaya blog ini gak terlalu kosong :D

 “Semua orang sama derajatnya dimata hukum” nampaknya pernyataan tersebut tidak berlaku di Negara kita, Indonesia. Banyak kasus yang mencerminkan bahwa hukum di negeri kita ini  masih sangat kerdil, salah satunya adalah kasus yang sedang hangat diberitakan, kasus di Palu seorang anak bernama Anjar Adreas Lagaronda atau AAL (15) yang akhirnya harus masuk ke pengadilan karena dituduh mencuri sepasang sandal jepit milik anggota kepolisian Briptu Anwar Rusdi.

Kasus ini berawal pada November 2010 AAL bersama teman-temannya berjalan melewati jalan zebra di depan kost briptu Anwar, melihat ada sepasang sandal jepit AAL pun mengambil sepasang sandal jepit tersebut. Pada Mei 2011 merasa sering kehilangan sandal, Briptu Anwar memanggil AAL dan temannya. Saat diintrogasi AAL dan teman-temannya mendapat tindak kekerasan dari Anwar dan rekannya Brigadir Satu Polisi Simson Jesipayang. Setelah itu Anwar memanggil orang tua anak-anak tersebut, tidak terima melihat anaknya babak belur, orang tua AAL melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan kepada anaknya oleh Briptu Anwar dan Simson kepihak kepolisian. Namun, karena tidak terima dirinya dilaporkan akhirnya Anwar melaporkan balik AAL atas tindak pencurian sandal jepit miliknya.

Kasus yang menimpa bocah dibawah umur ini bergulir sampai ke meja hijau, AAL menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Palu. Atas tindakannya sebagaimana yang tertera dalam pasal 362 KUHP tentang pencurian, AAL terancam lima tahun penjara.
Sungguh memilukan keadaan negeri ini, betapa mirisnya hanya karena sepasang sandal jepit bekas seorang anak dibawah umur harus berhadapan dengan meja hijau, sedangkan tindak kekerasan yang dilakukan oleh Briptu Anwar tidak dipidanakan, sang briptu hanya dikenakan sangsi disiplin dan penundaan kenaikan jabatan serta kurungan “HANYA 21 HARI.

Melihat dari kejadian AAL agaknya benar  yang dikatan oleh Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Al Habsy bahwa " Hukum di Negeri kita ini ibaratkan pisau yang tajam kebawah dan tumpul keatas (Dikutip dari detiknews.com).  Memang benar bahwa hukum harus ditegakkan, namun bila tidak diterapkan dengan tepat justru akan membuat cacat hukum itu sendiri. Penjara bukanlah tempat yang baik untuk anak dibawah umur, melihat kondisi psikis anak itu sendiri pasti tergoncang. Hal ini juga mencerminkan kesewenangan dari pihak kepolisian kepada rakyat biasa yang dengan mudah diperlakukan sesuka hati.

Negara ini adalah Republik Indonesia, Re-Publik yang artinya kembali kepada rakyat dimana seharusnya rakyat mempunyai kuasa tertinggi dalam kenegaraan. Bukannya rakyat kecil di Negara ini malah diperlakukan dengan semena-mena oleh para petinggi Negara. Begitu banyak kejadian yang mengiris hati masyarakat, kasus AAL ini adalah kejadian yang kesekian kalinya setelah kasus Prita Mulyasari,kasus Amar yang dipenjara karena menendang pintu gerbang tetangganya dan masih banyak kasus-kasus lain yang memberikan pandangan pada kita bahwa rakyat kecil dianak tirikan oleh hukum di negeri ini.

Kasus yang menimpa AAL ini juga menggugah hati masyarakat. Saat ini telah dibangun beberapa posko di daerah-daerah untuk mengumpulkan sandal-sendal bekas milik masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap AAL. Nantinya sandal-sandal yang telah terkumpul akan diberikan kepada pihak yang memperkarakan kasus AAL. Besar harapan dari para masyarakat agar ALL dibebaskan karena memang masalah ini tidak seharusnya diperpanjang ke meja hijau, masih ada asas kemanusiaan yang mengajarkan untuk bermusyawarah ketika ada masalah kecil yang skandalnya hanya mencuri sandal.

Mobil Terbaru Karya Anak Bangsa


ehmm.. sebetulnya tulisan ini sudah lama dibuat, tapi berhubung blog ini baru lahir tulisan saya post, supaya blog ini gak terlalu kosong :D


Satu lagi prestasi membanggakan yang disuguhkan oleh anak bangsa, adalah siswa dari SMK 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta bekerjasama dengan bengkel Kiat Motor Klaten Indonesia memproduksi mobil yang diberi nama Kiat Esemka.

Sebetulnya mobil buatan siswa-siswa SMK ini sudah sempat dipamerkan pada Pameran Pendidikan Nasional di Bandung pada tahun 2009 saat itu juga presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir. Namun seiring berjalannya waktu merk mobil buatan anak bangsa ini tenggelam oleh mobil-mobil produksi luar negeri seperti :  Xenia, Daihatsu dan Toyota.
Keberadaan  mobil buatan anak bangsa ini mulai kembali santer diberitakan setelah Walikota Solo Ir. Jokowi menjadi pengguna pertama mobil Esemka, bahkan Joko juga menyimpan mobil dinasnya yang dulu yaitu Toyota Camry dan menggantinya dengan Esemka.

Ternyata keberhasilan produksi Esemka tak lepas dari program khusus yang diterapkan kementrian pendidikan untuk Sekolah Menengah kejuruan. Dikutip dari detiknews.com Menteri Perindustrian MS Hidayat mendukung agar Kiat Esemka ini diproduksi secara massal. Namun Hidayat mengingatkan, agar bisa diproduksi massal, kendaraan harus melewati tahap pengujian dan standarisasi dari pemerintah. "Butuh persiapan pajang"

Dalam pembuatan mobil Esemka sendiri 80% adalah komponen lokal, sedangkan 20% komponennya seperti ring seker, metal duduk, krek as dalam mesin masih diimpor. Esemka juga tak kalah jika dibandingkan dengan merk-merk luar negeri yang sudah lebih dulu diproduksi, harganya juga jauh lebih murah yaitu 95 juta dan juga dengan mesin 1500cc Esemka jauh lebih irit dibandingkan dengan merk lain.
Kita berharap nasib Kiat Esemka tidak sama dengan mobil-mobil produksi dalam negeri yang lama-lama tenggelam seiring keberadaan merk impor yang semakin banyak beredar di Indonesia dan semoga saja pemerintah tidak segan-segan mengucurkan dana untuk produksi mobil karya anak bangsa ini.
Berikut ini adalah spesifikasi dari mobil Kiat Esemka :
Mesin : 1500 cc 4 silinder bensin dengan teknologi Multi Point Injection rakitan 2011. Mampu menghasilkan tenaga sebesar 105 Hp pada putaran 5500 RPM dengan torsi maksimum hingga 14ga Nm di 4.100 RPM.
Kapasitas tangki : 75 liter
Kabin : mampu menampung 7 orang karena mempunyai panjang 5.035 mm, lebar 1.690 mm dan tinggi 1.630 mm.
Interior  : dilengkapi dengan power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta sensor parkir.

Munculnya mobil Esemka ini juga sekaligus membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah tidak tertinggal dan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Kamis, 26 Januari 2012

SMK kini jadi sorotan

Setelah siswa-siswa SMK Negeri 2 Solo.membuat sebuah mobil yang diberi merk Kiat Esemka, kini giliran siswa-siswa SMK Nergeri 29 Jakarta merakit sebuah pesawat yaitu Jabiru J 430 yang berkapasitas 4 orang dan berbobot 200 kilogram

Pesawat yang rencananya akan diluncurkan pada Febuari 2012 ini sebagian besar komponenya adalah produk impor dimana 90% dibeli dari Australia dan 10% adalah produk lokal

Kiat Esemka dan Jabiru yang belakangan ini menghebohkan pemberitaan Indonesia membuat SMK kini menjadi sorotan. SMK lainnya di jawa barat juga sedang mempersiapkan proyek-proyek seperti pembuatan televisi,laptop dan lainnya. Jika semua siswa SMK di Indonesia di gabungkan mungkin akan menghasilkan sebuah produk yang sangat luar biasa.

Siswa-siswa SMK ini membuktikan bahwa Indonesia telah berkembang dan tak bisa dipandang sebelah mata. Biarlah para petinggi negara sibuk berpolitik ria dan sibuk dengan korupsi-korupsinya, tetapi anak bangsa harus tetap terdidik dan dikembangkan potensinya.
semoga pemerintah tak segan untuk mengalirkan dana dalam pembuatan-pembuatan produk dalam negeri lainnya.