Jumat, 27 Januari 2012

Akhirnya Aksi Tumpah di Kampus Merah


Kekecewaan mahasiswa kampus merah Akademi Pimpinan Perusahaan akhirnya memuncak, Jum’at (27/02) beberapa mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa mengaku aksi yang dilakukan dikarenakan mereka menilai bahwa kebijakan akademik untuk menaikan SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan ) yang tadinya Rp 2.400.000 menjadi Rp 2.750.000 dan dikenakannya biaya SP ( Semester Pendek ) sebesar Rp 100.000/SKS ( Sistem Kredit Semester ) tidak relevan dengan fasilitas yang diterima mahasiswa dikampus merah APP.

“ Kebijakan ini sepihak , karena pemberitahuan atas naiknya SPP dan dikenakannya biaya SP itu setelah UAS, padahal setelah UAS mahasiswa sudah libur sehingga tidak banyak yang tahu tentang perubahan ini. ” ujar Rizky, yang mengaku sebagai ketua Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa . Pemberitahuan yang dilakukan setelah UAS dinilai sebagai bentuk peminimalisiran kontroversi dari mahasiswa yang tidak setuju akan kenaikan biaya SPP dan SP.

Rizky juga menuturkan bahwa mahasiswa hanya dijadikan objek merauk keuntungan, dengan kata lain mahasiswa hanyalah sebagai “ Sapi Perah “ yang terus menerus digrogoti uangnya tanpa ada feedback dari pihak akademik “ Iyalah, kita tuh jadi kaya sapi perah. Seenaknya aja naikin uang SPP dan SP, padahal fasilitas yang kita terima minim banget,baik itu kurikulum maupun gedung dan lainnya. Malah yang lebih parah lagi sampai ada staff akademik yang bisa jadi dosen.”

Lebih jauh ketua Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa ini mengatakan bahwa pendemo menuntut adanya penandatanganan kontrak dari pihak akademik dengan mahasiswa, bahwa jika memang benar nantinya akan ada kenaikan biaya pendidikan harus ada realisasi pembangunan di dalam Kampus Merah, juga harus ada kebijakan untuk mahasiswa yang memang keberatan dengan nominal baru yang telah ditetapkan oleh pihak akademik.

Aksi akan berlanjut pada hari senin 30 Februari 2012 “ Nanti hari senin aksi akan kembali dilanjutkan, ini baru pemansan dan permulaan saja. Kami akan terus berjuang untuk menegakkan keadilan di kampus ini.” Lanjut Rizki. (Marvella)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar