Kekecewaan mahasiswa kampus merah
Akademi Pimpinan Perusahaan akhirnya memuncak, Jum’at (27/02) beberapa
mahasiswa yang mengatas namakan Aliansi Tolak Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa
mengaku aksi yang dilakukan dikarenakan mereka menilai bahwa kebijakan akademik
untuk menaikan SPP (Sumbangan Pembangunan Pendidikan ) yang tadinya Rp
2.400.000 menjadi Rp 2.750.000 dan dikenakannya biaya SP ( Semester Pendek ) sebesar
Rp 100.000/SKS ( Sistem Kredit Semester ) tidak relevan dengan fasilitas yang diterima mahasiswa dikampus merah
APP.
“ Kebijakan ini sepihak , karena
pemberitahuan atas naiknya SPP dan dikenakannya biaya SP itu setelah UAS,
padahal setelah UAS mahasiswa sudah libur sehingga tidak banyak yang tahu
tentang perubahan ini. ” ujar Rizky, yang mengaku sebagai ketua Aliansi Tolak
Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa . Pemberitahuan yang dilakukan setelah UAS
dinilai sebagai bentuk peminimalisiran kontroversi dari mahasiswa yang tidak
setuju akan kenaikan biaya SPP dan SP.
Rizky juga menuturkan bahwa
mahasiswa hanya dijadikan objek merauk keuntungan, dengan kata lain mahasiswa
hanyalah sebagai “ Sapi Perah “ yang terus menerus digrogoti uangnya tanpa ada feedback dari pihak akademik “ Iyalah,
kita tuh jadi kaya sapi perah. Seenaknya aja naikin uang SPP dan SP, padahal
fasilitas yang kita terima minim banget,baik itu kurikulum maupun gedung dan
lainnya. Malah yang lebih parah lagi sampai ada staff akademik yang bisa jadi
dosen.”
Lebih jauh ketua Aliansi Tolak
Kebijakan Kapitalisme Mahasiswa ini mengatakan bahwa pendemo menuntut adanya
penandatanganan kontrak dari pihak akademik dengan mahasiswa, bahwa jika memang
benar nantinya akan ada kenaikan biaya pendidikan harus ada realisasi
pembangunan di dalam Kampus Merah, juga harus ada kebijakan untuk mahasiswa
yang memang keberatan dengan nominal baru yang telah ditetapkan oleh pihak
akademik.
Aksi akan berlanjut pada hari
senin 30 Februari 2012 “ Nanti hari senin aksi akan kembali dilanjutkan, ini
baru pemansan dan permulaan saja. Kami akan terus berjuang untuk menegakkan
keadilan di kampus ini.” Lanjut Rizki. (Marvella)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar